Jika saya diberi
pertanyaan, untuk memilih Indonesia fokus pada pembangunan sektor pertanian
atau pada pembangunan sektor industri, saya akan memilih di sektor pertanian tetapi
tetap didukung oleh sektor industri. Karena Indonesia memiliki Sumber Daya Alam
(SDA) melimpah yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Dan ada beberapa alasan
mengapa sektor pertanian adalah bagian mendasar yang perlu diperhatikan dalam
pembangunan Indonesia adalah potensi sumber daya alam yang besar dan beragam,
besarnya penduduk yang bergantung pada sektor pertanian khususnya masyarakat
pedesaan, dan menjadi dasar pertumbuhan di pedesaan. Sektor pertanian menjadi
sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, seiring berkembangnya
perekonomian bangsa, maka kita mulai merencanakan masa depan Indonesia menuju
era industrialisasi, dengan sektor pertanian yang diimbangi dengan sektor
industri.
Sebagai Negara agraris
dan maritim sumber bahan baku seperti sayur-sayuran, jagung, ketela pohon, dan
hasil tanaman perkebunan lainnya yang mempunyai potensi berlimpah. Di Indonesia
agroindusti mempunyai peluang untuk dapat dikembangkan lebih luas. Agroindustri
adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang,
dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Prioritas utama pengembangan
agroindustri difokuskan pada sinergi antara keunggulan komparatif sumber daya
dengan orientasi pasar, yakni: (1) Industri pengolahan hasil perkebunan seperti
industri pengolahan minyak sawit dan kelapa, industri coklat olahan, industri
gula, industri biji mete olahan, industri kopi bubuk/instan, dan industri the
olahan; (2) industri pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikum seperti
industri buah dan sayur dalam kaleng, industri minuman sari buah, industri
tepung tapioka, industri pakan ternak, dan industri makanan ringan; (3)
industri pengolahan hasil peternakan seperti industri susu olahan dan industri daging dalam kaleng; (4) industri
pengolahan hasil samping seperti industri agro-composting,
industri pakan ternak, industri minuman dari buah jambu mete, dan industri nata
de-coco.
Wibowo mengemukakan
perlunya perkembangan agroindustri di pedesaan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip (dalam kutipan Wibowo 1997 di situs online studyandlearningnow)
sebagai berikut: (1) memacu keunggulan komparatif produk serta komparatif
setiap wilayah; (2) memacu peningkatan kemampuan seumber daya manusia dan
menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan mampu dilakukan di wilayah yang
dikembangkan; (3) memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan
yang nantinya akan berfungsi sebagai penyandang bahan baku yang berkelanjutan;
(4) memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan
subsistem-subsistem agribisnis; (5) menghadirkan berbagai sarana pendukung
berkembangnya industri.
Produk agroindustri
dapat berupa produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan
baku industri lainnya. Namun kendala dalam pengembangan agroindustri di
Indonesia adalah kemampuan masyarakat untuk mengolah produk masih rendah.
Sebagian besar hasil pertanian langsung dijual atau diekspor secara mentah.
Padahal apabila kita bisa mengelola sendiri bahan mentah tersebut menjadi
barang jadi, nilai barang tersebut akan lebih mahal daripada nilai barang
mentah yang belum diolah. Contoh hasil pertanian menjadi nilai jual yang lebih
tinggi adalah kakao, biji kopi, teh, tebu, dan lain sebagainya. (1) Kakao bisa
jadi bubuk kakao, produk aneka coklat; (2) biji kopi bisa jadi bubuk kopi,
aneka minuman kopi; (3) teh bisa jadi minuman botol atau minuman siap minum;
(4) tebu bisa jadi gula pasir; (5) ubi kayu diolah menjadi tapioka; (6) buah
kelapa yang diolah dengan teknologi menjadi minyak goreng.
Bahan dasar padi yang
menggunakan teknologi pengeringan, penggilingan dan akhirnya menjadi beras, itu
juga termasuk produk agroindustri. Agroindustri merupakan langkah strategis
untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan
penerapan teknologi, memperluas lapangan kerja, dan bisa meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Contohnya di Pesantren Agrobisnis dan Industri di
Sidoarjo yang berdiri pada tahun 2006 berhasil mengembangkan bisnis kopi yang
sudah menembus pasar ekspor. Ekspor pertamanya ke Australia dengan merek Kopi
Raja. Dan tidak perlu jauh-jauh, agrobisnis yang ada di Kota Batu adalah Kusuma
Agroindustri yang menghasilkan minuman, jenang, dan cuka apel. Produk dari
Kusuma Agroindustri yang paling terkenal adalah siiplah yang biasanya tiap
tahun ada di saat hari-hari ramadhan sampai lebaran.
Jadi, sektor pertanian
juga harus diimbangi dengan sektor industri. Kita harus memanfaatkan potensi
yang ada. Sektor pertanian tidak hanya dapat menjadi subbidang agroindustri
saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk agrowisata maupun agrobisnis. Untuk
menghasilkan hasil yang maksimal, petani harus bisa memaksimalkan
keterampilannya sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
Mengapa saya lebih
memilih agroindustri ini karena dalam menghadapi persaingan ekonomi global,
Indonesia sulit jika bersaing pada produk yang sudah dikuasai pada Negara maju.
Contohnya saja inovasi mobil listrik karya anak bangsa yang kenyataannya sulit
bersaing dalam bidang industri otomotif dengan Negara Jepang, China, ataupun
Amerika Serikat. Karena itu, saya memilih produk-produk yang memiliki
kemungkinan besar Indonesia memiliki keunggulan bersaing dimana Negara-negara
maju kurang memiliki keunggulan pada produk unggulan Indonesia. Seperti produk
karet, rokok kretek, dan lain sebagainya.